Redaksi 12:00 PM



Barikut adalah kisah pembunuh bayaran yang permah diliput oleh media
--------

Polresta Pekanbaru menggelar rekontruksi pembunuhan kontraktor kawakan PTPN V Pekanbaru, Halomoan Gurning. Dalam reka ulang terlihat Gurning akan dihabisi dibeberapa lokasi oleh pembunuh bayaran.

Lokasi pertama tersangka yakni Asep dan Wawan akan menghabisi korban di dekat lapangan golf Hotel Labersa Pekanbaru. Namun karena belum memungkinkan mereka mengurungkan niatnya.

Pelaku yang dibayar Rp500 juta untuk membunuh korban tetap mengikuti dari ditempat yang tersembunyi. Setelah lama main golf, Gurning, kontraktor alat berat di Riau kemudian bergerak menuju bengkel di areal Taman Labui  Pekanbaru dengan menggunakan mobil. Kedua pelaku pun terus membuntuti korban. Namun karena kondisi tidak memungkinkan pelaku mengurungkan niatnya lagi.

Barulah setelah itu, korban langsung bergerak ke Rumah Makan Pondok Gurih untuk makan malam. Nah, disanalah Gurning dihabisi saat baru beberapa langkah masuk kedalam rumah makan yang saat itu sedang ramai.

Asep yang merupakan eksekutor langsung menghabisi korban dengan membacok korban sebanyak lima kali di kepala dan wajah korban dengan golok. Serangan membabi buta pelaku menyebabkan korban langsung tewas.

Usai membunuh, Asep bersama Wawan langsung kabur. Sebelum tancap gas, Asep sempat mengancam petugas keamanan rumah makan dengan golok saat hendak mengejar mereka.

"Ada 30 adegan dalam rekontruksi ini. Reka ulang ini bertujuan untum memperjelas kasus pembunuhan Gurning masih dalam penyidikan petugas," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Arief Fajar Senin (9/7/2012).

Pembunuhan terhadap Gurning terjadi pada 10 Nevember 2011 sekira pukul 20.00 WIB di Rumah Makan Pondok Gurih, Pekanbaru. Korban tewas dengan lima luka bacok di kepala.

Pelaku pembunuhan pengusaha kawakan di Pekanbaru itu terbilang nekad karena dilakukan di depan umum. Aksi pelaku juga terekam CCTV rumah makan.

Belakangan mencuat kabar, pembunuhan dilatarbelakangi persaingan bisnis antarpengusaha di PTPN V, tempat Halomon Gurning berbisnis sebagai kontraktor. Namun polisi masih belum bisa memastikan motif sebenarnya. Polisi hingga kini belum bisa menangkap otak pelakunya. (sumber)

Redaksi 11:38 AM
Isu pembunuh bayaran sekarang ini mencuat kembali usai terungkapnya perampokan di Ibu Kota.

Pembunuh bayaran sudah sering terjadi dan dilaporkan media.

Berikut ini salah satunya terjadi di Medan, Sumatera Utara:

Dendam akibat persaingan bisnis tidak bisa diabaikan sebagai motif di balik pembunuhan Kho Wie To (40) alias Awie alias Suwito alias Wito bersama istrinya Dora Halim (28), Kamis (30/3) lalu. Dugaan keterlibatan pengusaha besar yang bisnisnya bersaing dengan Awi, menyewa pembunuh bayaran sebagai eksekutor pembunuh warga Jalan Akasia I, Kelurahan Kampung Durian, Medan, itu semakin menguat.

“Dugaan kuat karena persoalan utang piutang dengan seorang pengusaha juga. Tapi tunggu pemeriksaan lebih lanjutlah,” kata sumber di Polresta Medan.

Menurut perwira tersebut, target pembunuhan sebenarnya bukan Suwito, tetapi ayahnya, To Siau Hua alias Sarwo Pranoto.

Usaha ikan Sarwo diduga sebagian besar dijalani secara ilegal. Diantaranya memasukkan barang-barang selundupan dengan memuatnya dari tengah laut. “Banyak yang benci sama Sarwo. Ia pemain bisnis ilegal, “ ucap sumber itu, Kamis (31/3).

Karena kebencian itu, pengusaha besar diperkirakan menjadi berang dan menyewa para pelaku untuk menghabisi Sarwo. Menurut sumber tersebut, kemungkinan pelaku sudah sering memantau kegiatan Sarwo yang biasanya menggunakan mobil Chevrolet Captiva berwarna hitam dengan nomor polisi BK 333 TO.

Secara kebetulan, di malam naas itu mobil dikendarai Suwito dan keluarganya. “Seharusnya Sarwo yang menjadi sasaran pelaku. Karena mobil yang ditembak itu adalah milik Sarwo, ayah korban. Dan rumah tersebut juga milik Sarwo. Warga saja tahu kalau korban anak yang baik dan tidak pernah punya musuh,” ujar sumber tersebut.

Namun, malam nahas tersebut Suwito bersama istri, anak dan baby sitternya  menggunakan mobil tersebut. Pelaku menembak dan tidak mengetahui jika anak Sarwo, Suwito berada di dalam mobil.

Sejak lima bulan belakangan ini, Sarwo menyerahkan pekerjaannya kepada Suwito untuk meneruskannya. Menjabat sebagai pimpinan, rupanya tak membuat Suwito nyaman. “Keterangan yang diterima, korban (Suwito) sempat mengeluh dengan tugas yang diberikan bapaknya. Entah ada pembagian tidak rata (dengan rekan bisnis lain) atau lainnya,” cetusnya.


Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hery Subiansauri mengatakan, pendalaman penyelidikan masih terus dilakukan. Tim gabungan yang dibentuk sejumlah enam tim, akan fokus untuk mengungkap penembakan tersebut.

Dengan melakukan pengamanan yang memperketat di Bandara Polonia Medan dan perbatasan yang sudah diinstruksikan untuk diperketat. Ini dilakukan, adanya indikasi, bahwa pelaku telah diketahui petugas. “Pengamanan Bandara dan perbatasan serta daerah lain telah dintruksikan ke masing-masing daerah,” tuturnya.

Penyelidikan tersebut juga akan meminta keterangan dari orang-orang dekat dengan korban. “Penyelidikan dilakukan dari luar ke dalam dan dari luar ke dalam,” bebernya.

Sedangkan pemeriksaan terhadap saksi telah bertambah, menjadi enam orang. Dalam hal ini, katanya, para saksi diberikan pengawalan. “ Perlindungan terhadap saksi kita berikan, “ tandasnya.

Di kediaman Suwito dan Dora di Jalan Bambu 3/Akasia I Kelurahan Kampung Durian, Kecamatan Medan Timur, terlihat garis polisi masih terpasang. Tidak ada aktivitas di rumah yang menjadi perhatian warga sekitar itu. Di depan rumah terlihat makanan dan hio atau dupa.

Sedangkan di tempat persemayaman keduanya di Balai Persemayaman Angsapura Jalan Waja di Blok 4 dan Blok 5, sanak keluarga masih berdatangan mendoakan pasangan suami istri itu.

Jasad pasangan suami istri korban penembakan Kho Wie To alias Awi dan Lim Chi Chi alias Dora Halim, dikebumikan hari ini di Pemakaman Tie Cang Tien Jalan Tanjung Morawa, Jumat (1/4) pukul 15.00 WIB.

Rahasiakan Identitas
Hingga tadi malam, petugas dari Polresta Medan masih terus memeriksa 4 orang yang diduga mengetahui pembunuhan Suwito dan istrinya. Kabarnya, keempatnya kemungkinan telah ditetapkan sebagai tersangka yang ikut merencanakan pembunuhan para korban.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga hingga tadi malam tidak kunjung bersedia memberitahukan status hukum apalagi hasil pemeriksaan ketiga orang yang diperiksa tersebut.

Dari informasi yang dikumpulkan wartawan koran ini, Kamis (31/3) sekitar pukul 18.00 WIB, dari keterangan sumber terpercaya di kepolisian maupun dari beberapa petunjuk lain di tempat kejadian perkara (TKP), diduga pelaku pembunuhan saat ini telah diamankan di Mapolresta Medan. “Ya, saat ini (ada yang diperiksa) di Polresta, tetapi masih diperiksa jam kejadiannya kan jam setengah sepuluh malam, paginya jam enam ada yang diamankan, empat orang,” ujar Tagam.

Sementara selongsong peluru dari senjata api (senpi) jenis FN Kaliber 4,5 MM dan Bareta Kaliber 2,9 MM yang digunakan pelaku untuk menghabisi dua korban serta petunjuk lainnya belum mampu mengungkap siapa pelakunya.

Namun Tagam enggan mengungkapkan identitas yang diamankan tersebut. “Biarkanlah kami bekerja dulu, tim sudah dibentuk untuk segera mengungkap kasus ini nanti kebablasan, kalian kira saya banyak omong, jadi kita tunggu saja tim saya bekerja dulu,” tandasnya.

Kapolsekta Medan Timur Kompol Patar Silalahi saat ditemui mengatakan, tim yang dibentuk oleh polisi dalam pengungkapan tersebut ada 5 tim yakni, Tim I Pendalaman Masalah Pekerjaan Korban, Tim II Pendalaman Masalah Tempat Tinggal, Tim III Pendalaman Masalah IV (Informasi dan Teknologi), Tim IV Pendalaman Masalah Selongsong dan Proyektil dan Tim V Pendalaman Uji Balistik. “Cuma lima tim saja bukan enam ya, sudah bekerja. Oke kami mau kerja dulu ada perintah dari Pak Kapolres,” cetusnya sambil pergi.

Sementara itu berdasarkan pantauan wartawan koran ini di lokasi kejadian, selain masih digaris polisi (Police Line) lokasi pembunuhan Wito  dan Dora masih menjadi perhatian warga sekitar. Warga masih mendatangi lokasi. “Kasihan ya anak-anaknya, sadis memang para penembak itu,” ujar seorang warga bernama Rita saat melihat kondisi rumah korban.

Menurutnya, semasa hidupnya, korban memang tidak pernah bergaul dengan masyarakat sekitar akan tetapi bila ada kegiatan di kampung itu, korban mau memberikan sumbangan. Dia dan beberapa warga berharap pelaku pun segera ditangkap. “Memang korban tidak mau bergaul dan sangat tertutup namun sesekali dia mau menyumbang kalau ada kegiatan,” katanya.

Dugaan dendam bisnis yang melatarbelakangi penembakan Suwito dan istrinya Dora juga merebak di sekitar gudang Putra Belawan Perkasa (PBP), milik Sarwo Pranoto, ayah Suwito. Namun warga di sana yakin pembunuhan tersebut tidak salah alamat.

Menurut sebuah sumber yang minta namanya dirahasiakan, beberapa bulan belakangan Suwito disibukkan soal bisnis jual beli ikan, baik hasil tangkapan lokal maupun ikan-ikan segar hasil lelang dari kapal ikan asing tangkapan petugas. “ Kalau diperhatikan diantara pengusaha lainnya di sini, yang berhasil dan berjaya adalah usaha penangkapan ikan dan gudang milik Sarwo yang dikelola anaknya itu. Jadi sangat mungkin motif di balik pembunuhan tersebut karena dendam persaingan bisnis dengan pengusaha lainnya,” ujarnya.

Sumber lainnya mengatakan, kapal-kapal Suwito beberapa kali menjadi sasaran aksi perompakan pria bersenjata di sekitar perairan Aceh. “Baru-baru ini ia juga mengurus dan menebus kapal ikannya yang dibajak perompak di perairan Aceh. Kalau (dijual, red) di sini harganya bisa Rp3 miliar lebih,” jelasnya.

Ketua DPC HNSI Medan, Zulfahri Siagian mengaku terkejut atas pemberitaan beberapa media yang memberitakan bahwa anak pengusaha ikan di Gabion itu tewas ditembak. Zulfahri pun menduga, motif penembkan karena persaingan bisnis. Maklum, dari 24 gudang ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, gudang yang dikelola Suwito merupakan yang paling besar.

Namun, ada tiga gudang di Gabion yang menurutnya juga maju yakni gudang ML, PNP dan juga PT. SSS. Dia mengatakan, bahwa gudang milik Sarwo memiliki sekitar 20 Kapal ikan untuk melaut apabila dijual bisa mencapai miliaran rupiah.

Zulfahri berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus tersebut. Karena kasus ini bias berdampak kepada pengusaha gudang ikan yang lainnya. “Imbasnya bisa ke pemilik gudang lainnya yang merasa ketakutan akibat kejadian ini,”tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, usaha penangkapan ini sangat besar dan maju. Sehari minimal bisa mendapat 100 ton ikan.

Sementara itu, suasana di gudang Awi tampak terlihat sepi. Tidak ada aktivitas seperti biasanya, yakni pembongkaran dan penjualan ikan di gudang tersebut. Dua truk yang membawa es batu batangan parkir di depan gudang tersebut. “Iya, hari ini gudang ini tutup bang, tidak ada aktivitas pembongkaran dan penjualan ikan digudang tersebut dikarenakan tidak ada kapal ikan yang masuk untuk melakukan pembongkaran,” ujar soerang pekerja di gudang itu. (sumber)

Redaksi 8:38 AM
Teman kerja Ramlan Butarbutar mengaku terkejut mengetahui, bahwa Butarbutar terlibat kasus perampokan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin (26/12/2016) petang.

Soalnya, Ramlan Butarbutar tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.

Apalagi Butarbutar tetap bekerja sebagai sopir angkutan perkotaan (angkot) K-11 jurusan Bantargebang-Terminal Bekasi, saat hari Senin (26/12/2016) pagi atau sebelum melakukan aksi jahat dan sadisnya.

Bahkan, Selasa (27/12/2016) atau sehari pascaperampokan di rumah Ir Dodi Triono, Butarbutar tetap menarik angkot untuk mencari penumpang.

"Cuma, tadi saja dia tidak narik penumpang karena alasannya habis begadang semalam," kata Jaspen Purba (41) rekan kerja Butarbutar saat ditemui di Gang Kalong RT 08/02, Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (28/12/2016) malam, dilaporkan tribunnews.com.

Jaspen mengatakan sebelum ditangkap polisi, dia sempat mendatangi rumah kontrakan Butarbutar pada Rabu (28/12/2016) pagi.

Kedatangan Jaspen ke sana hendak mengambil kunci mobil angkot.

"Saat saya datang ke sana, sudah ada dua teman Butarbutar. Tapi, saya tidak mengenalinya dan langsung keluar untuk narik penumpang," ungkapnya.

Selama ini, kata dia, Butarbutar bekerja sebagai sopir angkot pengganti.

Butarbutar biasa menarik penumpang dari pukul 05.00 hingga 10.00, sedangkan Yaspen dari pukul 10.00 hingga sore.

"Dia sopir pengganti saya sejak beberapa bulan ini," ungkapnya.

Jaspen menambahkan, tahu rekannya ditangkap polisi dari informasi para sopir di Terminal Bekasi.

Karena, penasaran, Jaspen bergegas ke rumah Butarbutar untuk mengecek kebenaran informasi itu.

"Pas saya ke sini rupanya benar,dia ditangkap polisi. Selama ini orangnya baik dan tidak ada masalah soal setorannya," katanya.

Redaksi 8:19 AM


Beredarnya video perayaan Hannukah di Bahrain digunakan oleh media-media Zionis Israel untuk meledek warga Palestina yang dijajah. (baca)

Kalangan Zionis Yahudi berharap warga Palestina akan dianggap sebagai pembenci Yahudi secara umum sehingga layak untuk dijajah dan dirampas harta bendanya.

Kalangan Yahudi non Zionis selama ini menjadi halangan bagi legitimasi Israel dalam mencaplok tanah-tanah jajahannya.

Sementara itu, keberadaan warga Yahudi non Zionis di negara-negara Arab sudah menjadi fakta. Yahudi hidup berdampingan dengan Arab, Andalusia sampai Kekuasaan Ustmaniyah Turki berakhir di awal abad ke-19.

Hubungan Yahudi dan Arab mulai mengalami kerenggangan secara umum dengan lahirnya Zionis Yahudi dengan mencaplok wilayah Palestina.

Di tangan Zionis, Israel menjadi negara terkuat di Timur Tengah dengan senjata nuklirnya.


Redaksi 6:00 PM
Israel merupakan sekutu  Amerika Serikat dengan seabrek bantuan militer dan sosial lainnya. Bahkan belakangan disuplai dengan pesawat tercanggih di dunia, F-35.

Negara adidaya ini pula yang mengakui pertama sekali Israel sebagai negara dan mendukung serangan-serangan militer Israel untuk membantai warga Palestina denan dasar mempertahankan diri.

Namun, sikap AS yang tidak memveto resolusi PBB baru-baru ini (baca) membuat Israell murka.


Berbagai kampanye di internet pun dilakukan untuk meledak presiden AS, Barack Obama, (baca) yang sebentar lagi akan digantikan oleh Donald Trump tersebut.

Di antaranya seperti posting berikut, seolah-olah Obama digambarkan sebagai orang yang menusuk dari belakang.




Redaksi 3:55 PM
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dibully habis-habisan di media sosial. Pasalnya, Erdogan dituduh telah melarang ucapan Natal di sekolah Jerman.

Walaupun telah menyatakan diri sebagai sekuler, pihak Eropa tetap melihat presiden Turki dengan nada kebencian.

Padahal Eropa sendiri sedang meningkatkan peraturan-peraturan diskriminatif kepada komunitas tertentu seperti pelarangan burka, pemaksaan kepada pengunjung pantai yang menutup aurat (baca) dan lain sebagainya.



Netizen di Eropapun mengeluarka gambar yang menghina Erdogan seperti dalam akun di bawah ini.

Belakangan, dilaporkan (baca), isu pelarangan tersebut ternyata tidak benar. dan Erdogan sendiri mengucapkan selamat natal.

Baca: President Erdoğan extends Christmas greetings to Christians of Turkey

Berikut postingan yang meledek Erdogan soal natal




Redaksi 3:15 PM


Di berbagai negara di Arab perayaan Natal yang menandakan kelahiran Nabi Isa AS, diikuti oleh sebagian Muslim dengan membeli aksesoris yang beredar.

Media-media beraliran tertentu yang bermaksud menyebarkan intoleransi dan adu domba, biasanya mencap orang yang tidak ikut merayakan yang bukan ibadahnya sebagai teroris dan berbagai labelisasi penuh kebencian lainnya. Dengan harapan pihaknya dianggap lebih toleran.

Namun, dalam gambar berikut yang diposting sebuah akun di media sosial, juga memperolok-olok mereka yang ikut merasakan kebahagiaan yang dianggap sebagai hari kelahiran Nabi yang ke-24 dalam Islam tersebut.

Walaupun belum dapat dipastikan bahwa gambar tersebut asli atau tidak, tapi tetap saja ciri khasnya dilecehkan dengan label pembawa bom.







"Lucu, setidaknya mereka tidak meledakkan santa," ledek seorang pengguna akun.

Sementara itu, berikut ini gambar-gambar unik lainnya yang diambil dari berbagai sumber:

sumber






Sebuah video, lihat sumber

Redaksi 9:30 AM
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirimkan surat Hari Raya Natal (baca) kepada Presiden terpilih AS, Donald Trump.

Walaupun Putin, yang baru-baru ini didaulat Person of The Year 2016 oleh TIME, dianggap sebagai seorang sekuler dari ayah yang Komunis, dia dibesarkan oleh ibunya dalam tradisi Kristen Ortodoks Timur.

Sedangkan Trump, sebagaimana sebagian besar presiden AS kecuali John F. Kennedy yang Katolik, merupakan pemeluk Protestan.

Trump merupakan anggota jemaat Gereja Presbiterian.

Hubungan antara Kristen Rusia dan Barat tidak selalu mulus. Parlemen Rusia mengekang (baca) perkembangan gereja Barat di Rusia dan sekitarnya.

Dalam konflik Ukraina, konflik antara berbagai gereja mengemuka ketika kepentingan Pro Rusia dan Barat bersaing.


Redaksi 3:30 PM
Setelah mendirikan bank New Development Bank (NDB) bersama negara-negara BRICS (Brazil, Russia, India, China dan South Africa) dan AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank) kini Rusia mengajak Iran membangun bank Islam. (baca).

Belum dijekaskan bagaimana pasar bank ini. Tapi keterbukaan isolasi atas ekonomi (baca), Iran diperkirakan menjadi magnet bagi Rusia untuk mengeksplorasi pasarnya.

Iran juga mempunyai negara-negara sekutu alami seperti Tajikistan, Turkmenistan, Azerbaijan dan lain-lain yang akan menjadi target pasar yang khusus.


Redaksi 6:30 PM
Ancama konglomerat Tiongkok, Wang Jianling, kepada Presiden Donald Trump untuk membuat 20 ribu rakyat AS pengangguran melalui PHK menjadi sorotan publik di Indonesia.

Pemilik Dalian Wanda ini mengaku mempunyai investasi 10 milar dolar di AS yang mempekerjakan 20 ribu orang lebih.

Menurutnya, Trump harus bersikap baik kepada perusahaan-perusahaan dari Tiongkok agar ancaman tersebut tak jadi dilakukan.

Ternyata, menurut WSJ, Dalian Wanda saat ini, masih dipimpin Barack Obama, sedang diinvestigasi oleh otoritas AS atas pembelian besar-besaran perusahaan-perusahaan film di Hollywood.

Investigasi tersebut untuk memastikan ada tidaknya campur tangan pemerintah Tiongkok dalam pembelian yang dapat membuat monopoli dalam industri film dan hiburan.

Dalian Wanda saat ini juga sedang memproduksi film besar-besaran (baca) untuk menyaingi Hollywood.

Tiongkok sedang membutuhkan investasi besar-besaran untuk menghindari adanya stagnasi pada pertumbuhan ekonomi mereka.
Powered by Blogger.