Redaksi 10:30 AM
ilustrasi
DHAJ-NEWS | Aksi unjuk rasa gerakan Rompi Kuning di Prancis kembali digelar hari ini, Sabtu (8/12). Belum lama turun ke jalan, para demonstran langsung terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara di Ibu Kota Paris.

Seperti dilansir Reuters, aparat kepolisian memperkirakan saat ini ada 1500 orang pengunjuk rasa yang berkumpul di Paris. Mereka langsung terlibat bentrok dengan polisi di dekat toko perhiasan Cartier, tak jauh dari monumen Arc de Triomphe.

Aparat dikabarkan menyitas 28 bom molotov dan sejumlah peralatan seperti palu, stik baseball, dan bola-bola besi dari sejumlah pengunjuk rasa yang ditangkap.

Polisi anti huru-hara mencoba membubarkan massa dengan gas air mata. Namun, karena kalah jumlah, mereka terpaksa mundur menyelamatkan diri. Mereka juga menempatkan sejumlah kendaraan meriam air di sekitar Arc de Triomphe untuk menghalau massa.

Unjuk rasa besar-besaran ini sudah memasuki pekan keempat. Mereka mengenakan rompi berwarna kuning terang yang biasa digunakan sebagai bagian dari prosedur keselamatan sopir-sopir Prancis. Hal itu dilakukan sebagai wujud kesetiakawanan terhadap kelas pekerja dan rakyat jelata.

Mereka memblokir jalan dan depot bahan bakar sejak hari pertama menggelar aksi demo pada 17 November lalu.

Sejak itu, banyak yang melanjutkan aksi blokade massa yang menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar menjelang musim libur. Peserta terus menggelar aksi protes setiap Sabtu.

Para pengunjuk rasa juga ternyata memiliki tujuan yang berbeda. Mereka bisa bersatu dan bergerak tanpa pemimpin. Padahal, aksi mereka digalang melalui media sosial.

Beberapa tetap menuntut diturunkannya pajak bahan bakar dan beban keuangan lain. Mereka menilai keluarga dengan penghasilan rendah harus menanggung beban ambisi Macron untuk mendorong reformasi dan membangkitkan perekonomian Prancis.

Sementara, pendemo lainnya berpandangan politis dengan menuntut Macron mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Prancis.

Mereka kecewa karena keputusan Macron menghapus pajak kesejahteraan bagi orang kaya, tak lama setelah memenangkan kursi kepresidenan tahun lalu. Selain itu, ada yang menuntut kenaikan upah minimum dan uang pensiun. (sumber)

Redaksi 1:30 PM
DHAJ-NEWS | Pesta demokrasi tinggal 2 hari lagi, tepatnya 27 Juni 2018. Khusus Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, ada empat kandidat pasangan calon (paslon). Yakni NH-Aziz (1), Agus-Tanribali (2), NA-ASS (3), dan IYL-Cakka (4). Dari awal setelah pencabutan nomor urut, tiga paslon bersaing survei. Yakni NH-Aziz, NA-ASS dan IYL-Cakka.

Ketiganya sama-sama diunggulkan survei dari lembaga berbeda-beda. Hanya Agus-Tanribali yang selalu berada di posisi paling buncit. Namun yang mengejutkan, di detik-detik pencoblosan, pasangan nomor urut 2, Agus Arifin Nu’mang – Tanribali Lamo, justru elektabilitasnya meringsek naik.

Melambung ke posisi teratas. Itu terungkap dari hasil survei tiga lembaga survei nasional. Ketiga lembaga survei tersebut masing-masing Parameter Network Indonesia (PNI), Indonesia Development Monitoring (IDM), dan Vox Populi. Survei IDM menempatkan Agus-Tanribali di posisi paling atas dengan persentase 24,20 persen. Kemudian disusul NH-Aziz 19.70 persen, IYL-Cakka 18.10 persen, dan paling buncit NA-ASS dengan perolehan 15.30 persen. Tidak menjawab 22,70 persen. Hasil survei PNI tidak begitu jauh dengan IDM.

Agus-Tanribali di posisi pertama dengan raihan 28,86%, disusul NH-Aziz 24,72%, IYL-Cakka 22,62%, dan NA-ASS 18,9%, sementara tidak menjawab 4,90%.

Yang terbaru, Lembaga Vox Populi merilis hasil surveinya 3 hari jelang pencoblosan. Hasilnya, elektabilitas Agus-Tanribali naik drastis, yakni 32,87%. Di susul paslon NA-ASS dengan persentase 24,54%, NH-Aziz 21,43%, dan terakhir IYL-Cakka yakni 18,22%.

Sementara 2,94% yang disurvei menyatakan tidak memilih. Menaggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Agus-Tanribali, Andre Arief Bulu (AAB) mengatakan, pihaknya belum berpuas diri meski sudah unggul survei di sisa waktu pencoblosan. “Kami apresiasi hasil surveinya. Ini berkat kerja keras tim, baik partai pengusung, pendukung dan simpatisan. Namun kami tidak mau melampaui kehendak Allah SWT. Kita sama-sama berharap hasil survei ini sama dengan hasil pencoblosan,” ujar politisi Partai Gerindar ini, saat dihubungi via telfon, Minggu (24/6/2018).



Pria asli Kabupaten Jeneponto ini menambahkan, sejauh ini tim Sulsel Bagus masih berjuang. Bekerja untuk mengawal suara Agus-Tanribali hingga pencoblosan. “Kami masih harus berjuang untuk mengawal suara Agus-Tanribali. Ini masa tenang tidak ada kampanye lagi, jadi tugas kami menjaga basis suara dari kecurangan, seperti politik uang dan kampanye hitam terselubung,” tandas AAB.

Diketahui, Agus Arin Nu’mang adalah mantan Wakil Gubernur Sulsel dua periode (10 tahun). Sebelumnya, putra mantan Bupati Sidrap, Arifin Nu’mang (Alm), ini pernah menjabat Ketua DPRD Sulsel. Kini Agus AN menjadi kontestan Pilgub Sulsel berpasangan dengan Mayjen TNI (purn) Tanribali Lamo, putra mantan Gubernur Sulsel (1966-1978), Letkol. Inf. Achmad Lamo (Alm). Tanribali sudah empat kali menjabat pelaksana tugal (Plt) gubernur di beberapa provinsi, termasuk Provinsi Sulawesi Selatan pada 2008 silam. Pasangan yang dikenal teruji, bersih dan berpengalaman ini diusung tiga partai. Yakni Gerindra, PPP dan PBB. (sumber)

Redaksi 1:53 AM
Chinese Secret Intelligence Service (CSIS)
DHAJ-NEWS | Afrika belakangan menjadi arena pertempuran para kekuatan asing untuk mengeruk keuntungan.

Selain pemain lama, Eropa dan Afrika, kini hadir Tiongkok, Jepang, Turki, (baca) India dan lain sebagainya.

Banyak analisis yang mengemukakan keunggulan Tiongkok (baca) di Afrika karena dukungan dana. Tapi, di balik itu, peran intelijennya sangat berperan penting.

Dalam buku Gideon's Spies: The Secret History of the Mossad, dijelaskan bagaimana intelijen Tiongkok (CSIS) ikut bermain dalam politik lokal yang saat itu dicoba digagalkan oleh Mossad, agen intelijen Israel, yang juga punya kepentingan di Afrika.

Beberapa kejadian politik, kudeta dan pembunuhan sarat dengan permainan intelijen.

Baca di sini selengkapnya

Redaksi 1:30 PM
DHAJ-NEWS | Perusahaan Cambridge Analytica yang dituduh mencuri data pengguna secara ilegal di Facebook justru semakin terkenal di tengah kontroversi.

Beberapa partai di India, Kenya dan Meksiko dilaporkan akan mengontrak perusahaan ini untuk memenangkan pemilihan umum di negara masing-masing.

Namun berbagai kalangan, khususnya di India (baca selengkapnya), mulai mengkhawatirkan masa depan data tersebut bila jatuh ke pihak yang tak bertanggung jawab.
Powered by Blogger.