Redaksi 3:00 PM

Sebuah cuitan di Twitter membuat banyak orang terheran karena Ketua Lembaga Oengawas Hak Azasi Manusia (HRW) menyebut ISIS lebih baik dari pemerintahan Irak era Noury Al Maliki.

Pernyataan ini mengherankan karena justru saat ini ISIS sudah punah dan Khalifahnya yang mantan anak buah Saddam Husein sudah dilaporkan terbunuh.


Menurut Kenneth Roth, Executive Director di HRW itu pemerintahan Al Maliki meminggirkan peran kaum Sunni selama pemerintahannya sehingga memberi ruang ISIS melakukan perekrutan.

Dalam debat Pilpres AS yang lalu, Donald Trump dan Hillary Clinton masing-masing saling menuduh sebagai 'pembuat' ISIS. Memang, para pimpinan ISIS adalah mantan tahanan AS di penjara Irak.

Sebelum ISIS lahir, AS juga pernah melancarkan perang berskala global ke Taliban. Namun belakangan, AS menjalin perjanjian damai dengan kelompok yang pernah memerintah di Afghanistan itu.


Label terorisme sepertinya hanya sebatas kepentingan. PKK/YPG yang masuk dalam daftar teroris di Eropa dan AS, malah saat ini menjadi mitra Trump melawan pemerintahan Bashar Al Asad di Suriah.

Hal ini membuat gusar Turki, pasalnya PKK bagi Ankara adalah kelompok teroris dan pemberontak.

Baca di sini:



Redaksi 10:55 AM

Presiden Suriah Bashar Al Assad kembali melakukan sejumlah perubahan dalam struktur pemerintahannya.

Tekanan ekonomi akibat sanksi AS membuat mata uang Suriah jatuh tajam terhadap dolar

Sebelumnya Menteri Perdagangan Dalam Negeri diganti. Kini Perdana Menteri juga direshuffle.

Baca di sini selengkapnya:

Redaksi 10:39 AM

Wilayah Suriah yang pernah dikuasai ISIS kini menjadi rebutan Amerika Serikat dan Rusia.

Organisasi yang pernah mengklaim sebagai Khilafah ini pernah didirikan oleh kelompok tahanan AS bekas anak buah Saddam Husein di Partai Baath dan Militer Irak.


Berikut analisis tajam persaingan Rusia dan AS di bekas wilayah ISIS di Suriah

Powered by Blogger.