Redaksi 1:32 AM
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump untuk pertama kalinya mengakui kesimpulan komunitas intelijen AS yang menuduh Rusia terlibat dalam serangan cyber selama pemilu presiden AS. Pengakuan Trump ini disampaikan Reince Priebus yang ditunjuk Trump sebagai kepala staf Gedung Putih yang baru.

Priebus mengatakan bahwa Trump kini meyakini Rusia berada di balik peretasan email organisasi Partai Demokrat. Meski demikian, Priebus tidak menjelaskan apakah Trump setuju bahwa tuduhan peretasan itu juga dialamatkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

”Dia menerima kenyataan bahwa kasus ini dilakukan entitas di Rusia, sehingga tidak masalah,” kata Priebus dalam "Fox News Sunday” yang dikutip Reuters, Senin (9/1/2017).

Trump sebelumnya menolak tuduhan bahwa Rusia berada di balik serangan cyber selama pemilu AS yang bertujuan untuk membantu kemenangannya. Trump justru curiga serangan cyber dilakukan oleh China.

Pengakuan Trump atas kesimpulan intelijen AS ini muncul menjelang pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017 mendatang.

Laporan intelijen AS pada pekan lalu terang-terangan menyebut Putin sebagai pemberi perintah serangan cyber terhadap email Komite Nasional Demokrat dengan tujuan memenangkan Trump sebagai presiden AS. (sumber)

Redaksi 4:17 AM
Sosok Rhoma Irama tak lagi hanya berkutat pada berita musik dan hiburan.

Belakangan dengan lolosnya Partai Idaman dari verisfikasi, sosok Rhoma akan mulai tampil sebagai politisi.

Berikut beberapa fakta mengenai Rhoma:

1. Dia ternyata pernah mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984). (sumer)

2. Dia telah mengubah genre grup musiknya OM Soneta.

"Istilah saya The Voice of Islam. Pada 13 Oktober, saya bilang kepada anggota grup, 'Mulai hari ini, tidak ada lagi yang meninggalkan salat. Tidak ada lagi botol minuman di pentas musik. Yang mau ikut, jabat tangan saya. Yang tidak, silakan keluar!" katanya. (sumber)

3. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya. (sumber)

4. Dia mengaku tak punya modal (keuangan) mendirikan Partai Idaman, dan berusahaa menarik anggot amelalui Twitter (baca)

5. Walaupun punya jaringan dalam skala nasional dalam Partai Idaman, dia belum terlihat memanfaatkannya untuk membesarkan usahanya atau bisnis milik partai. Beberapa partai lain sudah laam melakukan strategi bisnis seperti ini.

Redaksi 4:01 AM
Link https://twitter.com/@RhomaIrama_Haji , adalah akun palsu yang digunakan oleh seseorang dengan mengatas namakan KH. Rhoma Irama. Poto Profil dan dan latar belakangnya menggunakan foto Rhoma Irama,  sehingga bagi orang yang awam akan mengenalnya sebagai Rhoma Irama. Ketika dikonfirmasikan kepada putri KH. Rhoma Irama baik langsung atau melalui Jaringan Group Whatshapp yang menyatakan bahwa : “papah saya ( Rhoma Irama red ) sampai saat ini tidak memiliki akun sosial media apapun”. Pernyataan ini langsung menjadi  viral oleh Ketua Umum Forsa H. Surya Aka kepada ribuan anggota Forsa (Fans Rhoma and Soneta  di seluruh DPC ( Dewan Pimpinan Cabang ) se Indonesia, dikutip dari partaiidaman.org.

Seperti diketahui bahwa ada seseorang yang dengan sengaja menggunakan nama besar KH. Rhoma  Irama yang dijadikan nama akun di sebuah twitter, pernyataan-pernyataan yang di posting dengan seolah mengatasnamakan pendapatnya bertujuan untuk  mengelabui atau memperdayai publik sehingga segala bentuk publikasi itu seolah-olah berasal dari peendapar Rhoma Gambar di atas adalah profil halaman depn twitter yang mengatasnamakan KH. Rhoma Irama dengan akun : https://twitter.com/@RhomaIrama_Haji

Dan saat ini foto akun berubah menjadi : https://twitter.com/HRIrama

https://twitter.com/@RhomaIrama_Haji adalah Akun Twitter PalsuAda pun akibat perbuatan dan aktifitas akun palsu tersebut akan menuai pelecehan, penghinaan dan penghujatan dari akun-akun lainnya yang berinteraksi.

Penggunaan akun palsu yang mengatasnamakan orang lain dalam hal ini Rhoma Irama merupakan tuduhan tindak pidana penistaan, penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Hal itu tertuang dalam Pasal 310 KUHP dan Pasal 27 ayat (3) junto Pasal 45 ayat (f) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pengguna akun palsu itu bisa dijerat dengan ancaman pidana enam tahun penjara dan denda paling banyak Rp l miliar.

Redaksi 8:25 AM
Presiden terpilih, Donald Trump, yang sebentar lagi akan diangkat, dinilai mempunyai kebijakan yang ekstrem dan radikal terhadap pihak-pihak yang dianggap musuhnya.

Radikalisme Trump ini diperkirakan akan diikuti pula oleh radikalisasi pemerintahan dan rakyatnya.

Vincent Emanuele, seorang penulis AS, mengatakan bahwa proses tersebut sudah mulai berjalan dan semakin kuat.

Baca: Donald Trump to push US into radicalization: Pundit

Banyak pihak kini semakin bimbang atas berbagai kemungkinan yang terjadi usai pelantikan.
Powered by Blogger.